Universalisme Islam dan Kosmopolitanisme Peradaban Islam

     Pembahasan akan Universalisme Islam dan Kosmopilitanisme peradaban islam, telah menyita perhatian para mufakkkir  dalam memahami dengan sebenar-benar memahami akan eksistensi  agama islam yang sesuai dengan segala zaman dan tempat dan juga menyatukan berbagai ras dan kebangsaan.
Hal pertama yang mendasari tentang universalisme islam adalah pengertian perkataan " islam " itu sendiri. Sikap pasrah terhadap tuhan tidak saja merupakan ajaran tuhan terhadap hambanya,tetapi ia diajarkan  olehnya dengan disangkutkan kedalam manusia itu sendiri.Dengan kata lain ,ia diajarkan sebagai pemenuhan alam manusia,sehingga perwujudannya padamanusia selalu bersifat dari dalam,tidak tumbuh apalagi dipaksakan dari luar.Sikap keagamaan hasil paksaan dari luar adalahtidak otentik,karena kehilangandimensinya yang paling mendasar dan mendalam,yaitu kemurnian atau keikhlasan.

   Karena sikap pasrah kepada Tuhan Yang Maha Esa itu merupakan tuntutan alami manusia,maka agama yang sah tidak bisa lain daripadasikap pasrah kepada Tuha.Maka tidak adaagama selain sikap itu,yakni keagamaan tanpa kepasrahan kepada Tuhan adalah tidak sejati.

Universalisme Islam Part 1

    Prinsip - prinsip atas semua agama yang benar pada hakikatnya adalah "al- islam ", yakni semuanya mengajarkan sikap pasrah kepada Sang maha Pencipta,Tuhan Yang Maha Esa.Dalam Kitab Suci Alquran berulang kali dapati penegasan bahwa agama para nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad s.a.w adalah semuanya "al- islam ". Karenainti dari semuanya adalah sebuah ajaran tentang sikap pasrah kepadaTuhan. Dibawah cahaya prinsip seharusnya kita membaca dan memahami kitab suci Alquran khususnya yang berkenaan dengan kata-kataalislam dan segenap derivasinya seperti kata-kata muslim sebagai kata benda pelaku atau kata sifat dari islam.

    Beberapa Ayat dalam Alquran juga menjelaskan bahwa Universalisme islam juga menghormati keyakinan pemeluk agama lain dengan perwujudan sikap toleran yang secara gamblang dan komprehensif didalam Alquran.Karena sebenarnya tidak ada paksaan dalam islam dan itulah perwujudan toleran islam yang menjadikan universalisme islam rohmatan lil alamin.

Universalisme Islam Part 2

   Secara harfiah dituturkan bahwa yang pertama kali menyadari al islam atau sikap pasrah kepadatuhan adalah nabi Nuh.dituturkan bahwa Nabi Nuh mendapat perintah dari Allah untuk menjadi salah seorang yang  muslim yakni pelaku, dan bersifat al islam,pasrah kepada Tuhan.Kesadaran Al islam itu lebih-lebih lagi tumbuh dengan kuat dan tegas pada Nabi Ibrahim. Seperti halnya nabi nuh,Ibrahim juga diperintahkan untuk berislam.

Karena merupakan inti semua agama yang benar,maka al islam adalah pangkal adanya hidayah ilahi kepada seseorang.Maka al islam menjadi landasan universal kehidupan manusia,berlaku untuk setiaporang,disetiap tempat dan waktu.Selanjutnya ada indikasi dalam Alquran bahwa manifestasi lahiriah al islam itu dapatberaneka ragam,antara lain karena mengikuti zaman dan dan tempat.Namun dalam keanekaragaman itu       manusia mengabdi dan pasrah kepada Tuhan yang satu.

Kosmopilitanisme Peradaban Islam

Selain merupakan pancaran makna al islam itu sendiri serta pandangan tentang kesatuan kenabian ( wihdah annubuwwah ) berdasarkan makna al islam itu,kosmopolitanisme budaya islam juga mendapatkan pengesahan-pengesahan langsung dari Kitab suci. Kosmopolitanisme islam sendiri paling nampak terpancar seperti arsitektur masjid.karena arsitektur sendiri berart perwujudan nilai seni dan budaya dalam Islam

Kosmopolitanisme sendiri kemudian merambah ke bidang astronomi,biologi maupun kedokteran.Seperti lahirnya ilmuwan besarIslam seperti alkhindi,ibnu sina dan Alfarabi.Jadi konsep Al Islam yang universal melandasi sebuah agama dengan impulse universalisme yang amat kuat mengakar dan melahirkan budaya dengan watak kosmopolit



0 comments: