Puisi Cinta Romantis

Demi memikat hati kekasih anda, puisi cinta romantis merupakan salah satu cara demi mendapatkan hatinya. Beberapa karya sastra pujangga telah banyak membuktikan bahwa kekuatan dari sebuah kata - kata amatlah besar dalam mempengaruhi kejiwaan seseorang yang anda cintai.

Salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan anda yang dalam yaitu dengan mengirim sebuah puisi cinta,yang menggambarkan seberapa besar rasa sayang anda ke dia. OK pada kesempatan kali ini kami akan menghadirkan 10 puisi cinta romantis yang mungkin bisa anda jadikan bahan untuk menulis puisi

1. Peri Kecil

semisal kita bermalam di Tokyo,
jalanan begitu lengang
hanya hujan salju yang menurunkan masa depan
di temaram kelap-kelip lampu jalanan

kita akan berbaring di tengah jalan,
menghirup udara yang terpental dari kesunyian
kabut-kabut berbisik tentang sulitnya berziarah pada ingatan
ada gemuruh yang membuat jantung saling menyelinap

akan kita petik sakura
dan kuselipkan di dada telingamu
sebagai pusara yang tak remuk pada waktu
terus semayam hingga fajar beranjak terbang

peri kecil,
semisal kita di Tokyo
izinkan aku membunuh deritamu
beserta luka-luka yang selama ini merenggut senyummu

2. Rindu 

dan bungabunga bermekaran disamping kamarku
mendadak anginpun berhenti berteriak
burungburung terbang menerobos senja
menyambut pergantian musim
tibatiba aku ingat dirimu!


jendela kamar menari dihantam angin
sosok bayang hadir bersama seutas senyum
lalu berkisah tentang kita
tentang  Nil yang katamu indah seperti jiwa kita


keindahan waktu itu belum bisa kulukis
katakatapun diam termenung
biarkanlah  lagulagu kesukaanmu  terus kuputar
kukeraskan volumenya agar angin mendengar
lalu mengabarkan pada senja dan burungburung

kalau aku sedang rindu!

3. Ezekiel Kekasihku

senyumku hadir bersama mentari terbit
sapaku selamat pagi untuk kekasih tercinta
melalui hembusan angin yang menggerakkan daun jendela
tanganku pepohon kokoh samping rumahnya

mengajak berdansa arungi hidup diselingi kicauan burung yang indah dan renyah
panas mentari saat siang datang
adalah lidah api cintaku yang membara
rembulan itu mataku yang terjaga saat malam tiba

aih..tak kuasa aku melihatnya dalam gelisah rindu yang tercampur bahagia cinta!
biar bunyi serangga dan jangkrik yang bilang aku selalu ada di sisinya
melalui temaram malam aku menyelimuti tubuhmu lalu mengecup keningmu
seraya bilang : "mimpi indah, sayang! bangun pagi! karena esok aku akan datang"
Semoga puisi cinta diatas, bermanfaat untuk anda



0 comments:

Peran Pemuda Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi Di Indonesia

Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya mempunyai andil dalam upaya pemeberantasan berbagai tindak pidana korupsi di Indonesia. keterlibatan pemuda diharapkan dapat menciptakan kehidupan sosial yang dilandasi dengan rasa amanah, jujur dan bertanggung jawab.

”Hasrat tertinggi lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia adalah membuktikan praktek kejahatan laten yang telah membudaya kenyataannya mampu hilang di muka bumi negeri ini” (KPK)

Ini yang mendorong pihak-pihak terkait seperti KPK menyelenggarakan ToT (Training of Trainer) bekerjasama dengan pihak akademisi seperti universitas-universitas seluruh Indonesia untuk bagaimana melibatkan para pemuda yang diwakili oleh mahasiswa dalam peran sertanya sebagai sumbangsih bagi kemaslahatan bangsa dan negara.

Kegiatan training ini dilakukan selama empat hari secara berturut-turut. Berawal dari ratusan mahasiswa yang mendaftar sebagai calon peserta ToT Anti Korupsi KPK dengan syarat administrasi pembuatan artikel dan pengisian formulir biodata , 35 mahasiswa akhirnya lulus terpilih sebagai peserta resmi yang kemudian berhak mengikuti pelatihan selanjutnya.

Ke-35 mahasiswa ini di perkecil menjadi tujuh kelompok yang masing-masing terdiri dari lima orang. Pelatihan ini pun sama sekali tidak dipungut biaya sedikitpun alias gratis.

Praktek Lapangan
Pelatihan ToT Anti Korupsi KPK secara komplit untuk pertama kalinya di Indonesia ini dalam tingkat mahasiswa, karena melibatkan peserta secara langsung untuk terjun praktek lapangan yang tidak dilakukan di kampus-kampus sebelumnya.

Hal tersebut yang kemudian menjadikan pelatihan kali ini begitu menantang. Setelah adanya Briefing tugas dan pembekalan materi dari tim KPK pada hari pertama, selanjutnya para peserta dilepas untuk melaksanakan tugas ke tempat yang disinyalir berpotensi koruptif pada hari itu juga dan hari kedua secara langsung.

Sebelumnya peserta telah diberi pembekalan teknik dan standar investigasi di lapangan yang bagi mahasiswa hal ini merupakan pengetahuan baru untuk pertama kalinya.
Kemudian masing-masing kelompok di sebar ke beberapa titik yang berpotensi terjadi praktek korupsi, seperti kantor Samsat, Pos Retribusi, Kantor Kecamatan, Pengadilan Negeri, Kantor Catatan Sipil, dan bahkan lingkungan kampus sekalipun.

Ada banyak cerita yang berkesan dan menarik dari masing-masing kelompok dalam proses perjalanan melaksanakan tugas ini. Mulai dari mempraktekkan Undercover (penyamaran), prosedur investigasi, pencarian informasi sebanyak-banyaknya, maupun kebingungan dalam memutuskan target siapa saja yang harus diwawancarai untuk memperoleh akses informasi.

Dari sinilah yang kemudian mulai memunculkan hal-hal yang unik dan seru melalui proses pembelajaran yang tidak didapatkan oleh para peserta, yang umumnya terdiri dari semester satu, tiga, dan lima dalam pendidikan formal maupun perkuliahan sebelumnya. Karena penugasan ini sifatnya praktek secara langsung di lapangan sebagaimana KPK, maka masing-masing kelompok dituntut untuk bagaimana berfikir kreatif baik penggunaan cara maupun prosedur pelaksanaan demi kesuksesan penugasan.

Memasuki hari ketiga, informasi, bukti, dan bahan-bahan dugaan indikasi kejahatan korupsi yang telah diperoleh masing masing kelompok selanjutnya disusun menjadi sebuah laporan. Penyusunan laporan tentunya mendapat arahan langsung dari tim KPK yang pada hari itu juga harus dipresentasikan.

Proses penyusunan laporan, para peserta selain harus kreatif, mereka juga dituntut berfikir cepat dalam menuangkan hasil investigasi dalam bentuk tulisan. Tidak cukup sampai di situ, pemutaran hasil video (camera) tersembunyi, rekaman pembicaraan rahasia, dan pemerolehan barang bukti yang terkait indikasi bentuk kejahatan korupsi juga dihadirkan dalam penyampaian presentasi.

Pengalaman seperti inilah yang paling berkesan dari para peserta ToT Anti Korupsi KPK. Pelatihan yang selain sarat dengan bagaimana harus berfikir kreatif dan bertindak cepat, juga yang menjadi sangat penting adalah mereka memperoleh wawasan baru mengenai korupsi dan cara penaggulangannya yang tidak banyak oleh masyarakat umum mengetahuinya saat ini

Bahkan yang lebih membanggakan lagi, para peserta juga ternyata berhasil bersentuhan langsung merasakan bentuk-bentuk praktek kecurangan, penyimpangan, pelanggaran, dan penyalah-gunaan jabatan terkait kejahatan korupsi yang sebenarnya dapat ditindak secara hukum.

Generasi Bebas dari Korupsi
Pelatihan ToT Anti Korupsi KPK ternyata tidak hanya membuka mata kepala para peserta melalui pengalaman praktek lapangan secara langsung, tetapi juga membuka mata hati bagaimana merasakan betapa kejahatan korupsi di Indonesia begitu menggelisahkan. Rasanya ingin menjerit sebagai bentuk perlawanan melihat banyak terjadi ketidak-adilan, ketidak-jujuran, penyelewengan, dan penyalah-gunaan wewenang hampir di semua lini kehidupan dan lingkungan sekitar kita.

Dari sinilah langkal awal peran serta mahasiswa secara aktif terlihat konkrit dan menegaskan peran pemuda sebagai pembaharu (agent of change). Setelah pelatihan tingkat pertama ini selesai, diharapkan minimal para peserta mempunyai wawasan mengenai korupsi bagi dirinya untuk kemudian mau berbagi pengetahuan dengan lingkungan sekitar bahwa kejahatan laten ini sangat berbahaya dan dampaknya luar biasa.

Dalam tataran praktis, pelatihan anti korupsi kali ini akhirnya melahirkan semacam komunitas CPA (Community of People for Againts-Corruptions) yang bertugas mensosialisasikan dan mengadakan pelatihan ke SMU-SMU sebagai bentuk kepanjangan tangan dari KPK setiap tiga bulan sekali. Bahkan komunitas ini juga dapat melakukan kegiatan pengawasan di kampus masing-masing, yang sebagaimana diketahui bahwa lembaga pendidikan dianggap lahan ”basah”, namun sulit untuk di tindak karena wilayah ini di luar kewenangan KPK.

Ini saatnya mewujudkan generasi Indonesia bebas dari korupsi. Saat ini Indonesia memiliki kurang lebih sumber daya manusia 140-150 juta usia muda, antara 12 sampai 20 tahun. Untuk menciptakan generasi emas (golden generation) tahun 2020 nantinya, perlu dipersiapkan mulai sekarang dengan langkah yang jelas. Dari output komunitas-komunitas kecil hasil pelatihan ToT Anti Korupsi KPK baik di kampus-kampus maupun sekolah-sekolah, diharapkan mampu menyebar dengan basis sharing (berbagi) wawasan mengenai bentuk kejahatan korupsi dan dampaknya untuk membawa langkah Indonesia menuju mimpi nyata. Mimpi untuk membuktikan bahwa kejahatan yang tidak hanya merugikan orang banyak tapi juga negara dan dianggap budaya kenyataannya mampu hilang di muka bumi negeri ini.

Terinspirasi oleh film Laskar Pelangi, agaknya Indonesia harus dikembalikan pada ruh aslinya. Bahwa Kita harus mulai banyak memberi daripada menerima, mensyukuri atas apa yang ada dan berbagi untuk bersama-sama menggapai mimpi mewujudkan kebahagiaan umat manusia.

Meminjam istilah Renald Kassali, mari kita tanamkan kata-kata di bawah nanti sebagai perenungan dan menyadarkan nurani bahwa kita semua bagian dari negeri tercinta ini. Satu kata terindah, maaf. Dua kata terindah, terima kasih. Tiga kata terindah, negeriku dalam kesulitan. Empat kata terindah, negeriku sulit untuk berubah. lima kata terindah, aku ada untuk membantu negeriku.

0 comments:

Artikel Pendidikan Di Indonesia, Koreksi Sistem dan Solusinya

Membincang tentang pendidikan di Indonesia. Perlu kiranya kita mempertanyakan kembali sistem pendidikan yang selama ini diajarkan disekolah. Seperti kita ketahui bahwa 2 Mei adalah hari Pendidilkan Nasional. Tampaknya bulan yang pas bagi bangsa Indonesia untuk mengorekasi sistem pembelajaran yang menunjukkan banyak catatan sekaligus perlunya suatu pembenahan. Bagaimana tidak, dunia pendidikan di Indonesia masih menunjukkan wajah yang memprihatinkan. Pendidikan seolah menjadi tumbal sekaligus korban kepentingan para praktisi elite pendidikan hampir di semua jajaran birokrasi kekuasaan.

Dari yang paling membingungkan, seperti kebijakan coba-coba (trial and error) terhadap sistem pendidikan yang pas bagi masyarakat Indonesia seperti apa, jelas ini menunjukkan ketidak-sungguhan sekaligus ketidak-mampuan pemerintah mengenal tipologi mayarakat terkait kegiatan belajar-mengajar yang ada.

Di era kemajuan peradaban yang pesat dan luasnya informasi dewasa ini, ilmu pengetahuan yang legal-formalnya direpresentasikan dalam bentuk institusi pendidikan dapat disetarakan dengan kebutuhan primer sebagaimana kebutuhan makan. Pendidikan sejatinya barometer untuk mengukur manusia terkait masalah kecerdasan, intelektualitas, dan kemampuan bernalar. Ia juga dapat membentuk manusia menjadi makhluk yang berkeadaban dan memajukan peradaban.

Dari tinjauan historis dan rentang waktu, perjalanan pendidikan di Indonesia menunjukkan grafik yang unik dan menarik. Bahwa pada masa penjajahan, pendidikan diatur dan dikelola secara ketat oleh Pemerintahan Hindia Belanda. Politik Etis pun menjadi bentuk balas budi atas semua kolonialis-imperialis selama ini. Meskipun begitu, diskriminasi jelas sesuatu yang sangat kentara, larangan Bumi Putera untuk meraih pendidikan dan hanya kaum bangsawan yang berhak mendapatkannya adalah situasi penggambaran saat itu.

Kemudian kemerdekaan pun akhirnya tercapai, Orde Lama di bawah kepemimpinan Sukarno cukup memberikan angin segar bagi ruang kegiatan belajar. Sukarno adalah tipe orang yang haus akan ilmu pengetahuan. Dalam kongres ke-7 IPPI di Istora Senayan, Sukarno bercerita panjang yang hemat kata menyeru kepada generasi muda untuk menanamkan kesadaran imajiner terkait soal cita-cita besar apa yang seharusnya diperjuangkan demi membangun Indonesia. Konsep sosialisme yang mendasari pendidikan saat itu, membentuk anggapan bahwa pendidikan bukan ditentukan derajat kelas sosialnya.

Orde Baru hadir untuk mengkebiri kebebasan berfikir. Kultur belajar pada masa Orde Lama dilarang dengan alasan membahayakan kehidupan sosial di masyarakat. Pembatasan terhadap buku-buku pemikiran yang berbau komunis-sosialis benar-benar tidak diperbolehkan. Yang sejatinya kebebasan berkumpul dan berpendapat dalam proses kegiatan belajar, justru dianggap kejahatan subversif yang dapat mengganggu stabilitas. Pandek kata, pendidikan masa ini memang sengaja direkayasa sedemikian rupa untuk politik pencitraan dan kepentingan pemerintah saat itu.

Gerbang reformasi pun akhirnya terbuka, menutup rapat-rapat masa pemegang kekusaan sebelumnya tepat pada saat bulan pendidikan tahun 1998. Bangsa Indonesia mencoba memasuki era pembebasan. Perbaikan pun mulai dilakukan dengan cukup serius hampir di semua lini tata kepemerintahan, termasuk di bidang pendidikan. Dari perspektif emansipasi dan kesetaraan hak, dunia pendidikan menunjukkan wajah yang cukup menggembirakan. Secara bertahap namun pasti mulai ada pengakuan betapa gender tidak dianggap lagi sebagai batu sandungan bagi seseorang untuk meraih pendidikan secara layak.

Moh Yamin dalam buku ini berusaha menguraikan konsep pendidikan yang diilhami dari Paulo Fraire dan Ki Hajar Dewantara untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan mampu berfikir cerdas. Artinya sistem pendidikan ini dapat membentuk pola pikir seseorang menjadi kritis terhadap banyak hal. Ini dimaksudkan untuk menghindarkan seseorang dari pembodohan oleh siapapun, tak terkecuali pemerintah dan praktisi pendidikan yang erat dengan banyak kepentingan.

Sebagaimana Ki Hajar Dewantara, perspektif kearifan dalam dunia pendidikan sudah seharusnya diperhatikan dan diimplementasikan. Bahwa konsep “jer basuki mawa beya” harus benar-benar dijauhkan dari dunia pendidikan menjadi platoform dari kearifannya. Artinya seberapa jauh keberhasilan suatu institusi pendidikan dalam menelurkan manusia pintar itu ditentukan seberapa besar dana dan biaya yang harus dibayarkan.

Jika hal ini terjadi, maka akan tercipta kesenjangan dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Akses pendidikan seolah hanya untuk bagi mereka yang kaya. Suasana ini akan terulang kembali seperti zaman penjajahan dulu. Dan yang lebih menyakitkan, institusi pendidikan akan mulai kehilangan tujuan mulianya. Bukan difungsikan untuk sarana berkembangnya ilmu pengetahuan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, melainkan menjadi komoditas komersial sebagai alternatif jalan baru memperbanyak aset kekayaan.

Fenomena perlombaan menciptakan universitas bertaraf internasional (world class university) tentunya dengan estimasi biaya mahal di kota-kota besar menunjukkan dunia pendidikan Indonesia sedang dilanda masalah yang serius. Hal ini semakin diperparah dengan diberlakukannya kebijakan pemerintah dalam bentuk UU BHP yang semakin menegaskan bahwa teori untuk menciptakan pendidikan berkualitas harus diiringi dengan biaya besar. Bahwa kemudian pendidikan yang layak dan ilmu pengetahuan hanya diperuntukkan bagi mereka yang berduit dianggap fenomena kewajaran sekaligus pembenaran adalah hal yang menakutkan bagi dunia pendidikan.

Tidakkah kita belajar pada film Laskar Pelangi? Untuk terciptanya manusia yang berkualitas dan cerdas kenyataanya tidak ditentukan oleh status sosial, mewahnya fasilitas, dan besarnya biaya pendidikan. Melainkan ketekunan, semangat, dan cinta adalah elemen penting bagi seorang dapat terhindar dari kebodohan dan miskinnya ilmu pengetahuan

Jalan baru atas masalah dunia pendidikan di negeri ini adalah tuntutan lahirnya kearifan oleh institusi pendidikan maupun pemerintah. Hal ini dapat dilihat bagaimana sejarah Ki Hajar Dewantara dalam mempelopori terbentuknya lembaga pendidikan melalui Taman Siswanya. Tut Wuri Handayani tampaknya menjadi cahaya atas kebuntuan ini, bahwa pendidikan yang baik adalah hak dasar manusia tanpa ditentukan oleh kelas dan kasta.

0 comments:

Manfaat Internet Sebagai Ruang kreatifitas Tanpa Batas

Manfaat internet amatlah penting dalam kehidupan kita seharai -sehari. Internet merupakan  simbol masa depan. Ia mewakili kecerdasan yang rumit sekaligus bukti kecanggihan teknologi informasi-komunikasi tanpa henti. Dalam sejarahnya, internet memang sengaja diciptakan untuk mempercepat kemampuan komunikasi dan tukar-menukar informasi jauh lebih efisien. Baik secara waktu, jarak, biaya, dan kemudahan.

Konsep menembus ruang dan waktu tampaknya memang berlaku dalam dunia internet. Hal ini terbukti pada segudang layanan yang dimiliki internet, sebut saja Browsing, Email (electronic mail), Mailing List, Inter Relay Chat (Chatting), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), Teleconference, Internet Telephony, Internet Fax, Facebook, Friendster, Hi5, Twitter, E-book, dan masih banyak lagi.

Sebagaimana konsep dilema, internet dan segala seluk-beluknya menawarkan dua sisi berbeda. Manfaat dan kerugiannya nyaris mempunyai porsi yang sama. Bahwa kemajuan teknologi seperti internet memberikan banyak manfaat bagi kehidupan dalam bentuk sistem operasi komunikasi-data yang sangat memudahkan diberbagai bidang.Seperti ekonomi, pemerintahan, perbankan, dan pendidikan.

Namun kenyataannya, dampak sosial yang diakibatkan dari penyalah-gunaan internet bersifat merugikan pun sebenarnya banyak terjadi meskipun kurang dijelaskan dalam buku ini. Hanya kejahatan dunia maya (cybercrime) yang bersifat teknis-rumit lebih banyak diulas, diantaranya Joy computing, Hacking, Software piracy, pencurian nomor kredit, dan penyebaran virus melalui Spamming.
Jelasnya, internet di tangan orang cerdas akan benar-benar menjadi ruang kreatifitas seolah tanpa batas. Segala fasilitas yang tersedia ketika dimanfaatkan untuk kebaikan secara maksimal, baik kepentingan personal maupun umum inilah yang kemudian dikenal dengan “gizi-gizi sehat” internet dalam buku ini.

Sekali lagi, internet adalah media yang mempunyai daya jelajah paling luas, para pengguna (user)-nya pun lintas batas geografis, budaya, bahasa, dan dapat diakses kapan saja-dimana saja. Ia dapat dijadikan sumber pengetahuan, komunitas jejaring sosial, promosi produk-produk dengan estimasi biaya iklan jauh lebih murah demi kepentingan bisnis, serta penghasilan yang menjanjikan melalui dunia kepenulisan.

0 comments: