Kata - Kata Cinta Penuh Keindahan

Cinta kasih adalah kodrat insani. Kata - kata cinta kadang memberikan kita inspirasi untuk selalu menyayangi dan mengasihi sesama. Untaian kata cinta setidaknya bisa menyejukkan hati ketika hati didera rasa gundah atau sedih. Bercintalah dengan agungnya cinta,niscaya kebahagiaan akan menyelimuti anda

Berikut ini adalah kumpulan kata cinta yang penulis rangkum untuk sekedar berbagi kepada teman - teman semua, berbagi untuk memahami makna cinta sedalam - dalamnya. Simak risalah keagungan cinta berikut ini dan semoga bermanfaat bagi teman-teman semua

Kepada Kau Gadis di Jalan Ahmed Orabi

Kepada kau gadis di jalan Ahmed Orabi
dengan rambut yang oleh angin digemari
Siapa kau? dikuntit mata lelaki
Dan kelelakianku hanya kau lewati

Wahai kau yang beralis belati
Malam itu lalu aku pulang
naik kereta listrik bertemu sepi
Kata nafsu: kereta menuju pasar burung
dimana setiap ekor meski flu harganya melambung
Kata sanubari: kereta menuju lembah bunga
di sana meski tersesat tak terpungut biaya

Tahukah? aku justru sampai 
di sebuah kamar yang kerap aku tiduri
Nafsu dan sanubari sama-sama penipu
Pertama penipu nakal
Kedua penipu berbudi 
Sayangnya dalam pejam mata
lagi-lagi menghadapi keduanya
Kata nafsu: kau binal
Kata sanubari: kau pemalu

Senyum Samira

Kerapkali kau datang sebentar tiba, tiap kusinggah di ini kafe bersaji minuman dan bunga mawar merah. Kau bawa senyummu kau letak di atas teks puisi cintaku. Lalu kaulah Samira sebuah pergi, yang sepandang hadir.
Usai dari sini kafe, kusaku senyummu pada kantong baju. Biar saling dekat dadakusenyummu. Waktu pulang kusimpanlah.

(ber)anggunanggun senyummu kukumpul di kamarku, Samira. Kutaruh satu di almari buat pengharum. Kadang saat malam dan tinggal seperempat gelap. Kubuka tingkap, di langit rembulan menyelip pijar, ah selalu ku tak yakin ia lebih merayumemukau ketimbang senyummu.

Samira, sudikah kutukar hatimu dengan senyumsenyum ini? 


Surat Teruntuk Samira

di  puisi ini  yang  berkelamin  surat      kutulis lagi-lagi  tentangmu samira
beginilah   aku    memelihara   cinta      sebab   puisi-puisiku  hatiku     juga
apa kabarmu di sebrang jarak  sana      di rumahmu yang kau hiasi asmara
di rumahmu yang kau pajangi rindu      kabarmu baik bukan, wahai samira          
aku enggan  percaya  kabar  firasat       kadang bisikannya semisteri dusta
maka  begitu  bait  terakhir  selesai       segera kukirim  ke kamu,  balas  ya


Kamu Adalah kata Penuh Makna

Satu lagi kata
Hampir tiada cacat
Saat dimakna
Hanya keindahan bertahta
Disetiap barisan hururf-hurufnya

“kamu”
Ya
“kamu”
Adalah kata
Yang celapun tak mampu
Merusak pesona artinya
Apa lagi gulana,
Segan pada aura yang terpancar dari deretan huruf
Saat mulutku mengejanya

Aku meresap dalam kata
Hatiku terpatri pada makna
Makna
Makna
Adakah kebahagiaan selain memaknai kamu
Adakah ketentraman selain memaknai senyum kamu
Adakah kedamaian selain memaknai wajah anggun kamu
“kamu”
Adalah kata
Yang membuat syair-syair ini
Menjadi berjiwa

“kamu”
Masih tetap sebuah kata
Penuh makna
Dan akan lebih bermakna
Jika segala keindahan maknanya
Selimuti hatiku yang belum bermakna


Sajak Merayu

Sayang
Segeralah mekarkan cintaku di hatimu
Bukankah aku telah lama memburumu 
Atau kau memilih untuk masuk ke dadaku
Agar aku tak perlu lagi berteriak memanggilmu

Semua ini demi sesuatu yang semoga abadi 
diantara kita
Takkan engkau tahu
Bahwa aku berpegang sepenuhnya 
Pada harapan
Dan selebihnya doa
Dan di ujung doa, biarlah Tuhan yang menentukan


Sungguh dara jelita itu
Tuhan telah menyempurnakan kecantikannya
Bukankah ia meminta mukjizat cinta
Dan ia telah memperoleh 

Cakrawala Herzegovina

Berapa banyak aku meminta mutiara
makna dari senyummu dan mawar-mawar kata
dari mulutmu yang tertutup

Mutiara - mutiara itu tak pernah tahu
Mawarpun tak memberiku berita
Aku hanya berkisah tentang bibir
serta untai pujian

Wahai bintang, Aku adalah rembulan
dalam cakrawalaku
Daya tarikmu lekat
sepekat noda

Ketika api bertemu api
maka ia tak pernah padam
lalu bagaimana aku harus berbuat
kepada hatiku yang hanya ada namamu


Sandaran Hati

Karenamu aku tumbuh
Tanpamu aku rapuh
Disisimulah tempat terindah
indah bersama mengeja cinta

Kepadamulah aku sandarkan hidup
untuk mengejar cita
Sentuhan hatimu buatku berhasrat
menatap jelas indah dunia

Dari hati aku bicara
bayangmu mengajakku berkelana
Dari jiwa aku mulai belajar membaca
Bahwa kaulah segalanya


Celoteh Senja

kami patrikan pandang
pada mentari perlahan tenggelam

satu per satu mulut kami berceloteh
di hadapan senja

"tengah hari lalu
mentari begitu perkasa,
ini waktu ia pamerkan pesona feminimnya"
cerita Bohemian kepada sore

sembari menyebul asap rokok ke ranah udara
Halilintar lekas berucap,
"mentari takkan seindah kuning kemerahan,
tanpa kabut dan awan sudi membelakanginya"

dan Dipo sebatas melantangkan gumam,
"angin!!! kusaksikan pembatas antara siang dan malam....."

sementara aku hanya berbisik,
"perangai mentari kini, lebih puitis dari sekedar terbenam"


Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman semua 













0 comments: