Pengertian Inflasi dalam Dunia Ekonomi Menurut Para Ahli

Berbagai definisi tentang inflasi dalam ekonomi  telah  banyak dikemukakan oleh para ahli.  Namun secara umum inflasi  adalah suatu gejala naiknya harga secara terus-menerus (berkelanjutan) terhadap sejumlah barang. Kenaikan yang sifatnya sementara tidak dikatakan inflasi dan kenaikan harga terhadap satu jenis komoditi juga tidak dikatakan inflasi.

Berikut ini adalah definisi dari para ahli dalam bidang ekonomi mengenai apa itu inflasi

1. Nanga  menyatakan bahwa inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali waktusaja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.
2 Rahardja menyatakan inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus.Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikanmeluas kepada sebagian besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.

3. Eachern  menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik danbulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi.

4. Sukirno  memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses kenaikanharga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

5.  BPS (Badan Pusat Statistik ) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomisuatu wilayah atau daerah yang menunjukkan perkembangan harga barang dan jasasecara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen. Dengan demikian angka inflasisangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan di sisi lain juga mempengaruhi besarnya produksi barang.

       Ada beberapa cara yang dikemukakan untuk menggolongkan jenis-jenis inflasi.Penggolongan pertama didasarkan pada parah atau tidaknya inflasi tersebut. Sukirno(2005: 11) membedakan beberapa macam inflasi yaitu:1. Inflasi Merayap (inflasi yang terjadi sekitar 2-3 persen per tahun)2. Inflasi Sederhana (inflasi yang terjadi sekitar 5-8 persen per tahun)3. Hiperinflasi (inflasi yang tingkatnya sangat tinggi yang menyebabkan tingkat hargamenjadi dua kali lipat atau lebih dalam tempo satu tahun.Sedangkan menurut Nanga (2005: 247) dilihat dari tingkat keparahannya, inflasi dapatdipilah dalam tiga kategori:a. Inflasi sedang (moderate inflation)Yaitu inflasi yang ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat, dan tidak terlalu menimbulkan distorsi pada pendapatan dan harga relatif.b. Inflasi ganas (galloping inflation)Yaitu inflasi yang mencapai antara dua atau tiga digit seperti 20, 100 atau 200 persen pertahun dan dapat menimbulkan gangguan-gangguan serius dalam perekonomian.c. Hyperinflasi (Hyperinflation)Yaitu tingkat inflasi yang sangat parah, bisa mencapai ribuan bahkan milyar persen pertahun, merupakan jenis yang mematikan.Jenis inflasi dilihat dari faktor-faktor penyebab timbulnya (Nanga, 2005: 245):a. Inflasi tarikan permintaanInflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan permintaan agregat (AD) yangterlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau produksi agregat.b. Inflasi dorongan biayaInflasi yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi yang pesatdibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi perusahaan.c. Inflasi strukturalInflasi yang terjadi akibat dari berbagai kendala atau kekakuan struktural yangmenyebabkan penawaran menjadi tidak responsif terhadap permintaan yang meningkat

0 comments: